Bagaimana cara menghitung kebutuhan genteng? Supaya kebutuhan genteng tidak kurang atau tidak lebih banyak akan lebih baik jika menghitungnya sesuai kebutuhan. Genteng adalah salah satu material yang sangat penting dalam konstruksi bangunan. Genteng memiliki peran utama sebagai pelindung atap bangunan dari berbagai elemen cuaca, seperti hujan, sinar matahari dan angin.
Selain itu, genteng juga memiliki peran estetika yang signifikan dalam desain bangunan. Berbagai jenis genteng tersedia dengan berbagai bentuk, warna, dan tekstur, sehingga dapat memberikan karakter dan gaya yang berbeda pada suatu bangunan. Nah jika saat ini Anda sedang mencari cara menghitung kebutuhan genteng rumah, yuk simak artikel ini.
Contents
Mengapa Perlu Menghitung Kebutuhan Genteng?
Ketika hendak membangun rumah atau gedung, salah satu aspek krusial yang harus dipertimbangkan secara cermat adalah pemilihan penutup atap. Hal ini karena atap memiliki peran vital dalam melindungi bangunan dari berbagai kondisi cuaca, seperti panas, dingin, hujan, dan angin. Dan genteng menjadi salah satu pilihan umum sebagai penutup atap.
Dalam proses pemilihan genteng, penting untuk tidak hanya memperhatikan aspek warna dan desain semata, tetapi juga melakukan perhitungan yang akurat terkait kebutuhan genteng. Perhitungan ini tidak hanya mencakup aspek estetika, melainkan juga memperhitungkan berbagai faktor teknis, seperti luas atap dan kemiringan atap.
Dengan demikian, pemilihan genteng yang tepat tidak hanya akan memberikan nilai estetika, tapi juga memastikan keamanan dan fungsionalitas atap. Sebelum memutuskan jenis genteng yang akan digunakan, diperlukan perhitungan yang cermat untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang jumlah genteng yang diperlukan.
Dengan melakukan perhitungan ini, Anda dapat menghindari pembelian genteng yang kurang atau berlebihan. Sehingga proyek pembangunan dapat berjalan lebih efisien dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
Cara Menghitung Kebutuhan Genteng Berdasarkan Luas Atap
Cara termudah untuk menghitung kebutuhan genteng adalah dengan merujuk pada luas atapnya. Sebagai contoh, jika rumah yang akan dibangun memiliki luas atap 10 x 9 m = 90 m2. Selanjutnya, luas tersebut dikalikan dengan dua sisi atap, sehingga menjadi 90 x 2 = 180 m2. Angka ini dapat menjadi pedoman ketika Anda hendak membeli genteng untuk rumah tersebut.
Sebagai ilustrasi, jika setiap 1 m2 genteng berisi 25 buah, maka perhitungannya adalah sebagai berikut: 180 m2 x 25 = 4.500 buah genteng. Meskipun angka ini dianggap akurat, disarankan untuk menambah sedikit jumlah genteng yang akan dibeli sebagai langkah antisipasi jika terjadi kerusakan pada genteng.
Cara Menghitung Jumlah Genteng Berdasarkan Panjang dan Lebar Pondasi
Cara menghitung kebutuhan genteng rumah yaitu dengan memperhatikan panjang dan lebar pondasi rumah. Namun, sebaiknya tambahkan sekitar 1 m atau lebih pada panjang dan lebar tersebut. Jika masih merasa bingung, berikut contohnya:
Misalkan rumah memiliki panjang 9 m dan lebar 7 m. Dengan penambahan 1 m pada panjang dan lebar, perhitungannya adalah sebagai berikut: (9 + 1) x (7 + 1) m = 80 m2. Selanjutnya, luas tersebut dikalikan dengan angka 35, sehingga menjadi 80 m2 x 35 = 2.800 buah genteng.
Perlu dicatat bahwa perhitungan ini hanya mencakup bagian inti rumah. Jika terdapat bagian lain seperti teras atau balkon, cara menghitung kebutuhan genteng berdasarkan rumus di atas dapat diulang.
*Baca Juga: Berapa Biaya Perbaikan Atap Bocor Pada Rumah?
Macam-Macam Jenis Genteng
Penting untuk mengetahui jenis genteng sehingga Anda dapat memilih genteng untuk atap rumah sesuai dengan kebutuhan. Nah berikut beberapa macam jenis genteng yang umum digunakan di Indonesia:
1. Genteng Seng
Genteng seng sering dipilih sebagai pilihan ekonomis karena harganya terjangkau dan umum digunakan. Meskipun ekonomis, genteng seng memiliki kelemahan, seperti penyerapan panas yang dapat membuat suhu di dalam rumah meningkat, sehingga rumah mudah terasa panas. Selain itu, genteng seng cenderung tidak tahan terhadap karat, sehingga umumnya hanya digunakan dalam beberapa tahun.
2. Genteng Tanah Liat
Genteng tanah liat merupakan jenis genteng yang umum digunakan di Indonesia sejak zaman dahulu. Terbuat dari tanah liat yang mudah ditemukan, genteng ini memiliki kelebihan dalam meredam panas sehingga menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk. Namun, genteng tanah liat juga memiliki kekurangan, seperti bobot yang cukup berat dan rentan terhadap kerusakan atau pecah.
3. Genteng Metal
Atap genteng metal memiliki tampilan yang mirip dengan genteng tanah liat, tetapi lebih ringan seperti seng. Genteng metal dapat memantulkan panas dan tahan terhadap karat. Pilihan yang baik untuk mengatasi masalah penyerapan panas dan daya tahan terhadap korosi.
4. Genteng Beton
Genteng beton sering dipilih untuk atap rumah minimalis. Terbuat dari campuran semen, agregat halus dan kasar, serta bahan pengikat lainnya. Genteng beton tahan terhadap panas, api, hujan, badai, dan lumut. Meskipun memiliki kelebihan tersebut, genteng beton memiliki kekurangan berat yang signifikan, sehingga diperlukan kerangka atap yang cukup kuat. Selain itu, genteng ini rentan terhadap kebocoran.
Tips Membeli Genteng Rumah yang Berkualitas
Pemilihan jenis genteng juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti iklim, anggaran, kebutuhan struktural, dan preferensi desain. Penting untuk memilih genteng yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan setempat agar dapat memberikan perlindungan yang optimal dan mendukung keberlanjutan bangunan. Berikut tips membeli genteng rumah dengan kualitas baik:
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan
Menyesuaikan anggaran mungkin terdengar sepele, tetapi ini merupakan aspek yang sangat penting. Pastikan pengeluaran tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Dalam pemilihan jenis genteng, pertimbangkan kebutuhan rumah sesuai dengan anggaran yang dimiliki.
2. Sesuaikan dengan Struktur Rumah
Setiap jenis genteng memiliki karakteristik yang berbeda. Pilihlah jenis genteng berdasarkan keandalan struktur rumah. Contohnya, jika struktur rumah memiliki kekuatan standar, pertimbangkan genteng yang ringan. Misalnya jenis genteng seng, atau genteng metal.
3. Periksa Kondisi Genteng
Perhatikan kondisi permukaan genteng saat memilihnya. Jangan beli genteng yang memiliki retakan, bahkan jika retakannya kecil. Retakan dapat mempengaruhi fungsi genteng. Pilihlah genteng dengan permukaan yang mulus.
4. Lakukan Pemeriksaan Kebocoran
Jika diperbolehkan oleh penjual, lakukan pemeriksaan kebocoran pada genteng. Caranya, siram genteng dengan air dan periksa apakah ada kebocoran. Ini dapat menyakinkan Anda untuk memilih genteng tersebut atau memilih jenis genteng lainnya.
5. Ketuk Genteng untuk Memeriksa Kualitasnya
Untuk memastikan kualitas genteng, coba ketuk permukaannya. Namun, perlu diingat bahwa cara ini tidak berlaku untuk semua jenis genteng. Pengecekan dengan mengetuk biasanya cocok untuk genteng yang terbuat dari tanah liat. Pilihlah genteng yang tidak menghasilkan suara keras saat diketuk untuk memastikan kualitasnya.
Nah, itulah cara menghitung kebutuhan genteng rumah yang dapat Anda terapkan. Jika Anda memiliki kendala dalam memperbaiki atap rumah yang bocor, jangan ragu untuk menggunakan jasa perbaikan genteng bocor dari dokter kos.